PAK ANAK DALAM ALKITAB,
METODE DAN PENERAPAN PAK ANAK MASA KINI YANG EFEKTIF
OLEH:
SETBLON TEMBANG
NIRM:
1502254
SEKOLAH
TINGGI TEOLOGI KIBAID
MAKALE
2016
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Anak-anak adalah
anugerah. Mereka seperti kertas putih yang masih kosong dan bersih dan kitalah
(orangtua, guru, orang dewasa) yang akan menulis di kertas tersebut. Apapun
hasil tulisan tersebut, baik yang indah maupun buruk semua bergantung kepada
kita yang memberi tulisan-tulisan tersebut. Jika kita menuliskan yang indah
maka kertas itu akan menjadi indah, dan sebaliknya jika kita menuliskan yang
jelek maka kertas tersebut menjadi jelek, jorok dan tidak enak dipandang mata.
Begitulah kita (orangtua/guru) yang memberikan pengajaran kepada anak-anak itu.
Karena di dalam Alkitab, Tuhan Yesus berfirman: “Barangsiapa menyesatkan salah
satu dari anak-anak kecil yang percaya ini, lebih baik baginya jika sebuah batu
kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia dibuang ke dalam laut.” (Markus 9:42)
Pendidikan sudah menjadi bagian dari
hidup dan panggilan gereja sejak awal, namun sebuah ilmu atau disiplin ilmiah
Pendidikan Agama Kristen (PAK) baru diperkenalkan kepada gereja-gereja di
Indonesia pada tahun 1950. [3]
Bagi orang Yahudi Pendidikan adalah segala-galanya (orang-orang pandai di
dunia, banyak orang Yahudi). Pendidikan adalah perintah Allah untuk seseorang. [4]Tiga
prinsip utama dalam Pendidikan Agama Kristen yaitu meningkatkan pengetahuan
akan firman Allah, memampukan peserta didik menyatakan keberadaan dirinya dalam
hidup sehari-hari, serta memampukan mereka untuk dapat hidup bersama dengan
orang-orang yang ada disekitarnya.
Pendidikan Agama Kristen untuk
anak-anak adalah pekerjaan yang paling mulia. Namun demikian banyak orang tua,
para pendidik baik di gereja maupun di sekolah tidak menyadari hal ini. Selain
itu dalam Pendidikan Agama Kristen untuk anak-anak seringkali menemukan
persoalan-persoalan atau kendala-kendala. Untuk itu dalam menyelesaika masalah-masalah
dalam Pendidikan Agama Kristen bagi anak-anak diperlukan metode yang tepat
dalam mengajar.
Metode PAK Anak ini
dibuat agar anak-anak jauh dari penyesatan-penyesatan karena metode ini harus
berlandaskan Firman Tuhan. Tuhan Yesus juga berfirman “Biarkan anak-anak itu
datang kepadaKU, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang
seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah” (Markus 10:14). Dan ini adalah
tugas kita yaitu yang terdapat dalam Amanat Agung Tuhan Yesus “Karena itu
pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKU dan baptislah mereka dalam nama Bapa
dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah
Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai
kepada akhir zaman” (Mat 28:19-20)
Adapun metode PAK Anak
ini adalah untuk memajukan dan mengembangkan pengajaran serta pelayanan kita
kepada Anak yang berlandaskan Firman Tuhan (Alkitab). Yang tadinya dari abad ke
abad mengalami maju, mundur dan terkadang kemerosotan karena beberapa factor,
maka metode PAK Anak ini sangat diperlukan untuk menstabilkan perkembangan Anak
dalam dunia Pendidikan khususnya dalam Pendidikan Agama Kristen.
BAB II
ISI
Metode depat dirtikan
sebagai “teknik”, “cara” atau “prosedur”.[5] Dalam setiap
kegiatan pembelajaran diperlukan metode yang tepat dan relevan untuk mencapai
tujuan. Oleh kerena itu, dalam persapan mengajar dengan target menghasilkan
rencana pengajaran, pendidik harus memikirkan metode pengajaran dengan seksama.
Pendidiakn Kristen
adalah usaha sengaja dan sistematis, ditopang oleh upaya rohani dan manusiawi
untuk mentransmisikan pengetahuan, nilai, sikap, keterampilan dan tingkah laku
yang mengupayakan perubahan-perubahan informasi priadi, kelompok, bahkan struktur
oleh kuasa Roh Kudus sehingga peserta didik hidup sesuai dengan kehendak Allah
sebagaimana dinyatakan Alkitab, terutama dalam Yesus Kristus. [6]
Jadi PAK anak adalah usaha
sengaja dan sistematis, ditopang oleh upaya rohani dan manusiawi untuk
mentransmisikan pengetahuan, nilai, sikap, keterampilan dan tingkah laku bagi
anak-anak dalam mengupayakan perubahan-perubahan informasi priadi dalam diri
anak dengan pimpinan kuasa Roh Kudus, seorang anak akan hidup sesuai dengan
kehendak Allah sebagaimana dinyatakan Alkitab, dalam kehidupannya meneladani
Yesus Kristus. PAK Untuk anak merupakan suatu yang paling penting dalam
kehidupan seorang anak karena apabila sejak dini anak telah di ddidik dalam
Pendidikn Kristen, anak tersebut akan
menghasilkan anak yang bisa diarahkan ke arah yang positif di masa yang akan
datang. Olehnya itu PAK anak muncul sejak anak dilahirkan bahkan sejak seorng
bayi ada dalam kandungan, orang tua harus memelai mendidik anaknya tentang
Kristus.
PAK dalam Alkitab Merupakan
dasar alkitabiah yang perlu dijabarkan dan dikembangkan menjadi pusat proses
pendidikan. Alkitab menjadi visi, nilai dan gerakan dalam kerabgka pendidikan.
Dengan demikian, Alkitab penting dalam proses pembelajaran dimana proses itu
dapat berjalan dengan baik bila unsur-unsus yang terkait saling mendukung.
Hal paling mengesankan dalam budaya
Yahudi adalah perhatian mereek terhadap pendidikan. Semua budaya diaraahkan
untuk menjadi tempat mendidik pada generasi muda yang kelak akan memberi
pengaruh besar. Objek utama dalam pendidikan yahudi adalah mempelajari taurat.
Anak-anak didik untuk meenghafal taurat dan mereka harus didik oleh orang tua
kapan dan dimana pun. Dasar PAK dalam PL dapat kita lihat dalam Ulangan 6:4-9,
Amsal 22:6, Mazmur 78:72. Isi pendidikan anak dalam PL adalah Karya Allah dalam
perjalanan hidup bangsa Israel.
Pendidkan agama dalam PB tidak terlepas
dari Pendidkan agama dalam PL. Tema pokok dalam pengajaran agama dalam PL dan
PB adalah karya Penyelamatan Allah. Dalam PB, hal ini dinyatakan dalam pribadi
Yesus Kristus. Dalam PB materi utama pendidikan adalah melanjutkan PL. Namun
pada masa PB, Yesuslah yang menjadi materi utama. Dasar PAK anak dalam PB dapat
kita lihat dalam Matius 18;6 dan Efesus 6:4.
Ada 3 pengajar PAK dalam PB:
a. Yesus
sebagai pengajar PAK Anak.
Tuham Yesus layak disebut sebagai guru
Agung kerana pengajaran-Nya disertai kusa mujizat. Pada waktu Yesus berumur 30 tauhun, Yesus
memulai Pelayanan-Nya. Dia megajar dan berkhotbah serta melakukan banyak
mujizat dalam pelayanan-Nya. Dalam Pelayanan-Nya Tuhan menganggap penting
anak-anak dan memprioritaskan anak-anak, Ia sangat mengasihi anak-anak (Mat.
18:1-6). Salah satu bukti bahwa Yesus sangat mengasihi anak-anak dapat dilihat
dalam Markus 10:16 dimana Yesus memeluk dan memberkati anak-anak. Tuhan Yesus
tidak hanya mengajar agar manusia dibenarkan dihadapan Allah. Oleh kerana itu,
manusia harus menerima dia sebagai Tuhan dan Juruselamat. [7]
b. Paulus
Sebagai Pengajar PAK Anak
Pendidkan agama yang diterima Paulus
dalam keluarganya menjadikan paulus seorang Yahudi yang baik dan hebat. Setelah
Paulus berumur 5 tahun ia sudah masuk dalam rumah ibadat. Pada umur 12 tahun ia
sudah menjadi anak taurat. Pendidkan agam yang kedua yang diperoleh Paulus
ketika ia berada di Yerusalem sebagai murid Gamaliel. Dengan demikian Paulus
mendapat pendidken tinggi dan memepunyai pemahaman yang luas mengenai agama
Yahudi itulah sebabnya Paulus menekankan pentingnya untuk mengajar anak-anak.
Misalnya dalam surat Paulus kepada Jemaaat di Efesus dan Timotius, (Ef. 1:4,
Kol. 3:3,21, II Tim. 1:5, 3:15).[8]
c. Jemaat
Mula-Mula sebagai Pengajar PAK
Sejak mulai berdiri, Jemaat Kristen
telah menjunjung pengajaran agama. Seperti diketahui, jemaat kristen mula-mula
masih berpusat pada adat agam Yahudi. Tapi, lambat laun, mereka mengembangkan
persekutuan mereka. Dalam persekutuan itu, mereka berdoa memperbincangkan
tentang berbagai pengajaran dan perbuatan Yesus Kristus, makan bersama daan
mereyakan perjamuan suci.[9] Apa
yang mereka buat itu juga ayang mereka ajarkan kepada anak-anak mereka.
Metode dan pendekatan pengajar terhadap
anak didik (umat Isarael) bisa melalui penglihatan, pengajaran para imam dalam
rumah-rumah ibadat, atau pengajaran para raja Istana dan sejumlah rumah ibadat.[10] Adapun cara
mengajar kepada anak-anak adalaah dengan mengulang ulaang, kapan dan dimana pun
bangsa Israel atau orang Tua berada.
Selama pelayanan-Nyaa di dunia, Tuhan
Yesus memeberikan teladan dalam metode pengajaran-nya untuk membangun kontak
dengan pendengar terutama murid-Nya. Metode-metode terebut adalah: [11]
·
Menerik perhatian
dengan pandangan mata.
·
Meggunakan berbagai
pertanyaan untuk menegur.
·
Menggunakan ilustrasi.
·
Menggunakan ceramah dan
khotbah.
·
Menggunakan benda atau
objek.
Beberapa metode yang
dapat digunakan dalam PAK anak antara lain: metode ceramah, metode bercerita,
metode percakapan, metode lakon, metode pendidkan, metode audiovisual, metode
menghafal, metode bertanya, metode permainan, metode sering, metode renungan, metode
cerdas tangkap Alkitab yang kreatif, metode brcerita gambar, metode studi
khasus, metode kunjungan lapangan dan metode simulasi. [12]
PAK
dimulai dari anak-anak. Lima kelompok usia anak-anak adalah 0-1, 2-3, 4-5, 6-8,
9-11. Sasaran utamanya adalah anak mengenal dan menerima Kristus sebagai
Juruselamat pribadinya. Dengan demikian PAK Anak menjadi begitu penting. Secara
emosi, anak-anak belajar mengendalikannya ketika mereka berhubungan dengan
orang lain. Secara social, anak-anak belajar berhubungan dengan orang lain
dalam konteks social. Secara spiritual, anak-anak dapat menangkap dan memakai
konsep-konsep dan prinsip-prinsip Alkitab dalam kehidupan mereka jika konsep
dan prinsip tersebut diajarkan sesuai dengan tingkat intelektualnya dan
diikatkan dengan pengalaman mereka setiap hari. Secara fisik, anak-anak
bertumbuh dengan cepat bila menerima makanan bergizi dan kesehatannya dijaga
dengan baik. Secara mental anak-anak berkembang secara bertahap dari lahir
sampai usia 11 tahun.
Jean Piaget (1976)
mengemukakan empat tahap perkembangan otak atau pemikiran anak-anak yaitu:[13]
a. Periode sensorik motorik (berhubungan
dengan panca indera) dimulai dari lahir-dua tahun (pengalaman yang berhubungan
dengan panca indera bertumbuh cepat)
b. Periode
Preoperational Thought dimulai usia 2-7 tahun (dapat mengklasifikasikan atau
mengategorikan satu atribut saja pada suatu waktu tertentu). Ia dapat menilai
lebih dari yang kelihatan daripada proses yang berasal dari operasi mentalnya.
c. Periode Concrete
Operations dimulai usia 7-11 tahun (dapat mendefinisikan, membandingkan sesuatu
yang berlawanan melalui logika). Namun, hal tersebut sifatnya masih konkret.
d. Periode Formal
Operations dimulai usia 11 atau 12 tahun (dapat berpikir dan menangkap hal-hal
yang abstrak). Simbol-simbol keagamaan mulai mempunyai arti.
Santo Jerome mengatakan “sesungguhnya
seseorang harus didik untuk menjadi bait Allah. Ia tidak boleh mendengar
apa-apa dan tidak mengatakan apa-apa, kevuali takut akan Tuhan. Ia tidak
memiliki pemahaman akan kata-kata yaang najis dan tidak diisi dengan lagu-lagu
duniawi. Ketika ia masih bayi, lidahnya haarus terus mencicipi Mazmur. Anak
laki-laki yang memiliki pemikiran yang liar dipisahkaan dari paula: bahkan para
pelayannya dan pembantu perempuannya harus dipisahkan dari pergaulan duniawi.
Kata-kayta yang coba dirangkainya sedikit demi sedikit dan diucapkan tidak
boleh disampaikan secara kebetulan, tetapi disebutkan secara khusus, dan sudah
baku serta difokuskan untuk suatu tujuan, misalnya tentng nabi dan rasul atau
berisi daftar bapa leleuhur Israel dari adam serta keturunannya tang didftarkan
dalam Matius dan Lukas”. [14]
Jadi
pendidikan Kristen memiliki peranan yang sangat penting dalam menanamkan kepada
anak-anak iman Kristen agar anak-anak dapat berumbuh. Dalam menerapkan PAK
kepada anak ada 3 ranah yaitu:[15]
v Keluarga
-> pendidikan kelurga demi anak-anak beriman
v Gereja
-> Kis. 2:42-47, Mat. 28:19-20, Ef. 4:11-16, Kol. 3:16
v Sekolah
(PAK)
·
Sekolah Kristen,
Integrasi iman dan pengetahuan
·
Sekolah Negeri,
anak-anak menghadapi tantangan nilai dan iman.
a) PAK
anak dalam Keluarga
Keluarga adalah lembaga
pertama yang ditetapkan Allah di bu,i. Tidak ada tempat yang lebih baik dan
penting daalam menumbuhkan iman, dan menaburkan nilai-nilai Kristiani selain
keluarga.
Dasar paling penting dalam mendidik anak adalah kelurga
yang berpusat pada Kristus (Ef. 6:4). Orang tua berperan sebagai guru dan
penginjil yang terus mengarahkan, membimbing dan mendorong abak untuk hidup
dalam Kristus (Ul. 6:6-9). Keteladanan orang tua adalah injil yang di lihat,
dirasakan dan dinikmati anak-anak. Selain itu, orang tua dapat mengajar
anak-anak dengan mengajak anak mereka ke gereja setipa minggu, mengajar anak
untuk menutup mata dan melipat tangan waktu berdoa, membaca Alkitab dan
mengadakan saat teduh bersama dan lain-lain. Pikiran dan hati nurani yang
dikendalikian Firman Tuhan menjadi sumber bagi sikp dan prilaku yang benar.[16]
b) PAK
Anak dalam Jemaat
Hari
Minggu adalah hari untuk berdoa kepada Tuhan dan mendengarkan firmanNya.
Sekolah Minggu berfungsi sebagai kegiatan dalam gereja untuk melatih, memahami,
dan mempelajari firman Allah secara bersama-sama. Sekolah Minggu anak-anak
memberi kesempatan kepada mereka untuk berdoa sesuai dengan tingkat pemahaman
dan kemampuan mereka. Waktu yang digunakan dimaksudkan sebagai waktu tambahan
PAK. Sekolah ini berfungsi untuk melatih dalam berdoa, kepemimpinan dan
pelayanan. Kurikulum disesuaikan dengan tingkat usia dan partisipasi anak.
Untuk hasil terbaik, gurunya harus dipilih demi kepentingan, pertumbuhan
pemahaman Alkitabiah dan segi rohani mereka.[17]
c) PAK
Anak dalam Sekolah
PAK
bukan tidak diberikan di gereja dalam lingkungannya sendiri, melainkan juga di
luar lingkungannya yitu dalam sekolah-sekolah. Sejumlah sekolah bersikap netral
terhaadap berbagai agama yang dianut masyarakat karena hal itu di dukung oleh
negara yang juga tidak memeihak agama tertentu. Di negara Indodnesia pada masa
kin Pendididkan agama dilakukan secara demokratis sehingga tidak mengekslusifkan
agam tertentu.
Menurut
Alkitab, hal yang terbaik adalah elemen religius harus dipisahkan dari
pendidikan sekolah anak, walaupun Alkitab mengizinkan hanya sebatas mengizinkan
, pendidikan sekolah mereka harus juga diisi dengan pendidikan Agama. Tidak
seorang pun menganggaap Alkitab sebagai standar tertinggi dan tegas berasumsi
bahwa sekolah kristen adalah hal yang dapat diabaikan, sangat tidak mungkin ia
memepertahankan kepercayaan bahwa sekolah sekuler yng terpisah dari agama,
pantas menjadi pilihan. [18]
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pendidikan itu dimulai
sejak agama muncul dalam kehidupan manusia. Anak-anak adalah anugrah yang harus
didik oleh orang tua agar dapat bertumbuh dalam Iman akan Yesus Kristus. Selain
dalam lingkungan keluarga pendidikan agama juga harus berlangsung dalam lingkungan
Jemaat dan juga dalam lingkungan sekolah. Pendidikan Kristen memiliki peranan
yang sangat penting dalam menanamkan kepada anak-anak iman Kristen agar
anak-anak dapat berumbuh. Namun dalam pendidikan kadang mendapatkan masalah dan
kendala sehingga dalam dunia pendidikan khususnya Pendidikan Agama Kristen
untuk Anak memerlukan metode. Metode merupakan cara dalam mengajarkan PAK Anak
yang efektif dan efisisen. Metode dalam PAK Anak sudah ada sejak masa PL dan
juga PB. Dalam PL metode yang digunakan adalah pebgajaran dilakukan secaara
berulang-ulang dan dalam PB hal itu dilanjutkan namun pusat pengajarannya
terarah kepada Yesus Kristus.
Mengajar anak merupakan
amanat Agung Yesus Kristus. Dan metode PAK Anak dimaksudkan adalah memajukan
dan mengembangkan pengajaran serta pelayanan kita kepada Anak yang berlandaskan
Firman Tuhan (Alkitab). Dasar PAK dalam PL dapat kita lihat dalam Ulangan
6:4-9, Amsal 22:6, Mazmur 78:72. Isi pendidikan anak dalam PL adalah Karya
Allah dalam perjalanan hidup bangsa Israel. Dan dalam masa PB, Yesuslah yang
menjadi materi utama. Dasar PAK anak dalam PB dapat kita lihat dalam Matius
18;6 dan Efesus 6:4.
DAFTAR PUSTAKA
Ismail, Andar. Ajarlah Mereka
Melakukan, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2010
GP, Harianto. Teologi PAK,
Surabaya: STT Bethany Surabaya, 2014
GP, Harianto. Pendidikan Agama
Kristen dalam Alkitab dan Dunia Pendidikan Masa Kini, Yogyakarta: ANDI,
2012
Sidjabat,B.S. Menjadi Guru
Profesional, Bandung: Kalam Hidup, 2011
Nely, Diktat Mata Kuliah PAK Anak,
Makale, STTK, 2016
Lilik, Paulus. Prinsip Dan Praktik
PAK, Yogyakarta: ANDI, 2006
Richards Lawrence O. Pelayanan Kepada
Anak-Anak, Bandung: Kalam Hidup, 2007
Simanjuntak,Junihot. Filsafat
Pendidikan dan Pendidikan Kristen,Yogyakarta: ANDI, 2013
Gultom, Andar dan Sitompul, Suriana. Pembelajaran
Pendidikan Agama Kristen pada Anak Usia Dini
http://bvrswetree.blogspot.co.id/2012/05/pendidikanagama-kristen-anak-topik.html,
diakses 30 maret 2016
[4] Harianto
GP, Teologi PAK. (Surabaya: STT Bethany Surabaya, 2014), 1.
[5] Harianto
GP, Pendidikan Agama Kristen dalam Alkitab dan Dunia Pendidikan Masa Kini
(Yogyakarta: ANDI, 2012) 17.
[7] Ibid, 14
[9] Harianto
GP, Pendidikan Agama Kristen dalam Alkitab dan Dunia Pendidikan Masa Kini
(Yogyakarta: ANDI, 2012)
[12] Harianto
GP, Pendidikan Agama Kristen dalam Alkitab dan Dunia Pendidikan Masa Kini
(Yogyakarta: ANDI, 2012), 164
[13] http://bvrswetree.blogspot.co.id/2012/05/pendidikanagama-kristen-anak-topik.html,
diakses 30 maret 2016
[14] Lawrence
O. Richards, Pelayanan Kepada Anak-Anak (Bandung: Kalam Hidup, 2007) 15.
[16] Andar
Gultom dan Suriana Sitompul, Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen pada Anak
Usia Dini, 13-17
[17]
http://bvrswetree.blogspot.co.id/2012/05/pendidikanagama-kristen-anak-topik.html,
diakses 30 maret 2016
[18] Harianto GP, Pendidikan Agama Kristen
dalam Alkitab dan Dunia Pendidikan Masa Kini (Yogyakarta: ANDI, 2012) 132-134.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar